Pemerintah Korea Selatan berkomitmen untuk memantau pasar valuta asing secara ketat dan mengambil respons cepat bila diperlukan, ditengah meningkatnya ketidakpastian global.
Menteri Keuangan Koo Yun-cheol menyampaikan hal itu pada Jumat (24/10) dalam pertemuan dengan Gubernur Bank Sentral Korea (BOK), Rhee Chang-yong, serta para pimpinan Komisi Jasa Keuangan dan Layanan Pengawasan Keuangan.
Menteri Keuangan Koo menyatakan bahwa volatilitas di pasar valuta asing terus meningkat di tengah ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, serta risiko fiskal dan politik di sejumlah negara seperti Prancis dan Jepang.
Para peserta pertemuan tinjauan situasi pasar itu menilai bahwa perekonomian domestik menunjukkan tanda-tanda perbaikan, dengan mengutip dampak positif dari anggaran tambahan, meningkatnya sentimen konsumen, serta kinerja ekspor yang lebih kuat dari perkiraan.
Mereka juga menyampaikan bahwa pasar keuangan domestik secara umum tetap stabil, didukung oleh berbagai kebijakan serta ekspektasi terhadap pemulihan sektor semikonduktor. Kondisi tersebut turut menarik minat investasi asing dan mendorong Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) menyentuh rekor tertinggi.
Para pejabat juga mengakui adanya tanda-tanda 'overheat' atau harga naik terlalu cepat di pasar properti dan menyerukan perluasan pasokan perumahan serta pengelolaan permintaan yang lebih efektif.