Badan Intelijen Korea Selatan memperkirakan bahwa sekitar 2.000 warga Korea Selatan terlibat dalam kegiatan kriminal di Kamboja.
Anggota DPR dari Partai Demokrat, Park Sun-won menyampaikan hal tersebut berdasarkan laporan dari Badan Intelijen Nasional (NIS) saat sidang tertutup Komite Intelijen Majelis Nasional pada Rabu (22/10).
Park mengatakan NIS membuat perkiraan tersebut berdasarkan jumlah restoran Korea yang diakses di dekat kompleks-kompleks tersebut.
Lembaga intelijen tersebut menyebutkan ada 50 kompleks yang diduga memiliki kegiatan kriminal di seluruh Kamboja, dengan sekitar 200.000 pekerja di dalamnya.
Sebelumnya, pada Juni hingga Juli 2025, kepolisian Kamboja sudah menangkap 3.750 tersangka penipuan online, 57 diantaranya merupakan warga Korea Selatan. Satu orang mahasiswa Korea Selatan juga dikonfirmasi meninggal dunia pada Agustus karena terlibat produksi dan distribusi minuman bercampur narkoba.
Pekan lalu, KBS melaporkan bahwa tersangka utama yang menyebabkan kematian mahasiswa tersebut merupakan aktor utama skandal peredaran narkotika di Gangnam tahun 2023. Saat itu, sembilan dari 13 mahasiswa yang mengonsumsi minuman yang dicampur zat tertentu mengalami halusinasi.
Badan intelijen saat ini sedang melacak tersangka, dan menyelidiki seorang kaki tangan dalam kasus penyelundupan narkoba di Kamboja.
Lee mengatakan bahwa NIS pertama kali memperoleh informasi tersebut, tiga hari setelah kematian mahasiswa tersebut dan berhasil mengidentifikasi tersangka setelah delapan hari.