Pemerintahan Lee Jae Myung membentuk kementerian baru bulan depan yaitu Kementerian Iklim, Energi dan Lingkungan. Kementerian baru itu merupakan penggabungan sektor energi dari Kementerian Perdagangan, Perindustrian dan Energi; dan Kementerian Lingkungan Hidup.
Menteri Lingkungan Kim Sung-hwan dalam konferensi pers pada Selasa (09/09) menekankan bahwa peralihan ke energi terbarukan harus dipercepat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, sementara tenaga nuklir tetap dijaga sebagai sumber listrik dasar yang stabil.
Terkait kritik 'anti-nuklir jilid dua,' ia menegaskan bahwa saat ini perlu fokus pada penurunan emisi karbon walaupun pembangunan pembangkit nuklir baru perlu dibahas lebih lanjut.
Selain itu, ia menyatakan bahwa restrukturisasi perusahaan pembangkit listrik negara mungkin perlu diputuskan lebih awal untuk mewujudkan target penghapusan seluruh pembangkit listrik tenaga uap batu bara pada 2040.
Hal tersebut juga mendorong pertumbuhan industri hijau, terutama soal regulasi lingkungan dan promosi energi yang berjalan beriringan untuk mengatasi krisis iklim.
Mengenai pembangunan bendungan untuk menghadapi krisis iklim, ia mengakui sekitar setengah dari 14 calon lokasi harus dilanjutkan.
Sementara untuk restorasi Sungai Empat Besar, ia menegaskan prinsip 'sungai harus mengalir' dan keputusan membuka atau membongkar bendungan akan ditentukan sesuai pendapat warga.