Kota Gangneung mulai dilanda kekeringan. Pemerintah kota pun mengambil sejumlah langkah untuk meminimalisir dampak kekeringan pada masyarakat.
Pada Senin (01/09), cadangan air di Bendungan Obong yang merupakan sumber air utama Gangneung diturunkan sampai 14,5%.
Dampaknya, pemerintah kota membatasi penggunaan air di rumah tangga dengan mengatur meteran air sampai 75% dari sebelumnya 50%.
Selain itu, pasokan air pertanian yang dijadwalkan dibuka mulai hari Sabtu (30/08), disetop untuk sementara waktu. Waktu operasional restoran dan fasilitas penginapan juga direkomendasikan untuk dikurangi.
Kota Gangneung menyatakan bahwa pihaknya mempertimbangkan penyediaan pasokan air sesuai yang ditentukan. Nantinya, apabila cadangan air dari Bendungan Obong diturunkan ke 10%, air kemasan akan diberikan kepada seluruh penduduk.
Sementara prakiraan cuaca menyebutkan Gangneung tidak akan diguyur hujan hingga awal bulan September, sehingga diperkirakan pasokan air minum dan air untuk pertanian akan mengalami gangguan besar.
Kementerian Keamanan dan Administrasi Publik menetapkan Gangneung sebagai wilayah yang mengalami kondisi darurat akibat kekeringan parah mulai pukul 19.00 hari Sabtu lalu bersama perintah pengerahan kendaraan pemadam kebakaran.
70 unit kendaraan pemadam kebakaran di seluruh daerah di Korea Selatan dikerahkan untuk memindahkan air ke Gangneung.