Dewan Kebijakan Moneter Bank Sentral Korea (BOK), Kamis (10/07) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada angka 2,5%.

BOK menyebutkan harga rumah di wilayah metropolitan dan utang rumah tangga sebagai alasan utama untuk mempertahankan suku bunga acuan, sehingga perlu memantau dampak dari kebijakan pengendalian utang yang diperkuat baru-baru ini.

BOK menilai kondisi ekonomi saat ini negatif, pertumbuhan akan lemah dan ketidakpastian terkait negosiasi perdagangan selama beberapa waktu ke depan. Sementara, inflasi yang merupakan faktor utama dalam penentuan suku bunga relatif stabil.

Tingkat inflasi konsumen pada bulan Juni naik sebesar 2,2%, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat 1,9%. Namun, inflasi inti tetap di level 2,0% dan tingkat ekspektasi inflasi menurun menjadi 2,4%.

BOK memperkirakan bahwa tingkat inflasi tahunan akan bertahan di kisaran sekitar 2% sepanjang tahun ini.

Kondisi eksternal juga dinilai masih dipenuhi ketidakpastian. Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat untuk kuartal kedua mengalami kontraksi sebesar 0,5% dan sektor manufaktur di China serta Eropa masih menunjukkan tren lemah.

BOK memproyeksikan bahwa situasi perdagangan global dan perubahan kebijakan moneter negara-negara besar akan memengaruhi arah perekonomian dunia ke depan.

Mengenai keputusan suku bungan acuan ke depan, BOK menegaskan bahwa pihaknya akan memutuskannya dengan mempertimbangkan kondisi kebijakan domestik dan global, tren inflasi, serta stabilitas keuangan secara menyeluruh