Sehubungan dengan rencana pengenaan tarif 'resiprokal' atau timbal balik oleh Amerika Serikat pada hari Jumat (14/02), Penjabat Presiden Choi Sang-mok mengatakan bahwa tarif yang diterapkan itu tidak tinggi sesuai dengan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) antara Korea Selatan dan AS, sehingga dampaknya terhadap ekonomi Korea Selatan tidak akan besar.
Dalam pertemuan mengenai isu ekonomi luar negeri pada hari Jumat, Choi menyatakan bahwa pemerintah perlu memantau perkembangan situasi karena AS mengumumkan akan mengevaluasi baik tarif maupun hambatan non-tarif seperti pajak pertambahan nilai, pajak layanan digital, dan lainnya.
Choi memberikan instruksi untuk memahami perhatian AS serta memeriksa kelemahan ekonomi Korea Selatan dan hambatan non-tarif melalui pembentukan satuan tugas yang terdiri dari kementerian terkait.
Pertemuan tersebut menghadirkan Menteri Luar Negeri, Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya, Kepala Kantor Koordinasi Kebijakan Pemerintah, serta pihak terkait lainnya untuk membahas langkah lanjutan terhadap kebijakan Presiden Trump untuk mengenakan tarif timbal balik yang ditandatangani pada hari Kamis (13/02).