Sehubungan dengan penerapan tarif 25% AS terhadap impor baja dan aluminium, Penjabat Presiden Choi Sang-mok berjanji bahwa pemerintah akan meninjau penuh dampaknya terhadap industri domestik dan ekspor, termasuk memberikan respons yang aktif dan tanpa celah.
Dalam pernyataan di rapat bersama sejumlah menteri urusan ekonomi pada hari Rabu (12/02), Choi menyinggung terdapat ketidakpastian dalam lingkungan perdagangan global akhir-akhir ini yang semakin parah.
Dimana AS yang mengenakan tarif rata sebesar 25% pada baja dan aluminium asing, menimbulkan peningkatan kekhawatiran atas bea masuk pada semikonduktor dan mobil impor yang merupakan produk ekspor andalan Korea Selatan.
Sebagai tanggapannya, Choi mengungkapkan bahwa pemerintah akan menggelar pertemuan strategi ekspor minggu depan untuk membahas pemberian dukungan kepada perusahaan yang dikhawatirkan terdampak dari kebijakan tarif tersebut, serta strategi diversifikasi produk dan wilayah ekspor.
Ditambahkan pula, bahwa pemerintah juga akan menangani sejumlah isu mendesak lainnya, seperti penciptaan lapangan kerja, keuangan masyarakat dan usaha kecil melalui rencana respons kesejahteraan masyarakat dan perekonomian pada kuartal pertama dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang tersedia.