Neraca transaksi berjalan tahun lalu mencatatkan surplus sebesar 99,04 miliar dolar AS, angka terbesar kedua setelah tahun 2015.
Hal itu termuat dalam 'Laporan Sementara Neraca Pembayaran Desember 2024' yang dirilis oleh Bank Sentral Korea pada hari Kamis (06/02).
Ekspor semikonduktor meningkat 42,8% berkat perkembangan AI, sementara ekspor perangkat teknologi informasi dan kapal naik masing-masing 27,5% dan 17,7%.
Secara khusus, ekspor ke AS mencapai 127,79 miliar dolar AS, mencetak rekor tertinggi selama tujuh tahun berturut-turut.
Selanjutnya, impor turun 6,1% karena stabilnya harga minyak dan lemahnya daya beli konsumen, namun impor barang modal seperti peralatan manufaktur semikonduktor meningkat 5,1%.
Neraca jasa mencatatkan defisit sebesar 23,7 miliar dolar AS, yang utamanya disebabkan oleh sektor perjalanan dan makanan olahan.
Sementara itu, neraca pendapatan primer mencatat surplus sebesar 26,62 miliar dolar AS.