Perekonomian Korea Selatan tahun lalu hanya tumbuh 2% akibat lemahnya permintaan domestik, yang diperburuk oleh ketidakstabilan politik dalam negeri setelah pemberlakuan darurat militer 3 Desember.
Meskipun angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya di 1,4%, namun masih lebih rendah 0,2% poin dari perkiraan Bank Sentral Korea (BOK) pada bulan November lalu, yaitu 2,2%.
Tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Korea Selatan sempat mencatat -0,7% pada tahun pertama pandemi COVID-19 di 2020, kemudian meningkat menjadi 4,6% pada 2021, kemudian 2,7% pada 2022, dan turun ke kisaran 1,4% pada 2023.
Pertumbuhan per kuartalan mempertahankan tren positif selama lima kuartal berturut-turut sejak kuartal pertama 2023 hingga kuartal pertama tahun lalu, kemudian turun menjadi -0,2% pada kuartal kedua tahun 2024.
Saat itu, BOK dan pemerintah menjelaskan bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh efek dasar dari pertumbuhan sesaat sebesar 1,3% pada kuartal pertama. Namun, pemulihan pada kuartal ketiga sangat kecil, yakni 0,1% dan pertumbuhan pada kuartal keempat juga stagnan di angka 0,1%.
Secara khusus, tingkat pertumbuhan kuartal keempat tahun lalu lebih rendah sebesar 0,4 % poin dari proyeksi BOK pada November lalu, yaitu 0,5%.