Presiden Yoon Suk Yeol hadir di dalam sidang pemakzulan di Mahkamah Konstitusi pada hari Selasa (21/01) untuk pertama kali.
Sidang pemakzulan ketiga Presiden Yoon berlangsung selama 1 jam 40 menit yang dimulai pada pukul 14:00 hari Selasa.
Presiden Yoon langsung memberikan keterangan dalam sidang setelah mengambil peluang berkomentar sebanyak lima kali.
Sehubungan dengan dugaan pemilihan ilegal, Yoon mengatakan bahwa ia memiliki banyak kecurigaan terhadap keadilan dan kepercayaan dalam proses pemilu sebelum mendeklarasikan darurat militer.
Ditambahkan pula, ia hanya ingin memeriksa sistem komputer Komisi Pemilihan Umum Korea (KPU) dan bukan mengabaikan hasil pemilihan.
Pelaksana Tugas Ketua Mahkamah Konstitusi, Moon Hyung-bae langsung bertanya kepada Yoon, apakah ia pernah memberikan surat atau memo yang berisikan perintah untuk mengalokasikan anggaran terkait pembentukan badan legislasi darurat kepada Menteri Strategi dan Keuangan Choi Sang-mok. Dimana Yoon menjawab dengan membantah hal tersebut.
Menurut Yoon, ia baru menyadari keberadaan memo melalui berita di media setelah pencabutan darurat militer, dan pihak yang membuat memo tersebut adalah mantan Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun.
Selain itu, Yoon juga mengklaim bahwa proses pembuatan dekrit hukum darurat militer nomor 1 yang melarang kegiatan Majelis Nasional Korea dan kegiatan partai politik dibuat oleh mantan Menteri Kim, namun pihak Kim menuntut Presiden Yoon telah memeriksa isi dekrit hukum itu dan dibuat tanpa kesalahan.
Yoon mengatakan bahwa tidak ada tekad atau rencana untuk melaksanakan dekrit hukum yang diumumkan ketika darurat militer tanggal 3 Desember lalu diberlakukan.
Dalam persidangan Yoon terus memberikan keterangan yang sulit dipahami, yaitu walaupun mengganggu lolosnya agenda di parlemen dengan merekrut militer, namun situasi darurat militer tidak berlangsung.
Sementara itu, di sekitar gedung MK, terdapat banyak orang pendukung Presiden Yoon yang menggelar aksi unjuk rasa, dan satu orang wanita di antaranya telah ditangkap karena memukul polisi.
Presiden Yoon diinformasikan akan terus hadir di sidang pemakzulan selanjutnya, sehingga aksi unjuk rasa serupa diperkirakan akan terus berlangsung di sekitar gedung MK.