Pengadilan Korea Selatan menolak petisi yang menentang penahanan Presiden Yoon Suk-yeol pada hari Kamis malam (16/01).
Pengadilan Distrik Pusat Seoul menyatakan bahwa pihaknya menolak permohonan Presiden Yoon untuk meninjau keabsahan penangkapan karena pengadilan menilai tidak ada alasan yang menguatkan.
Presiden Yoon diketahui tidak hadir di dalam pengadilan, namun tiga dari tim kuasa hukum Yoon dan tiga orang jaksa dari Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) hadir di sidang tersebut.
Pihak Yoon mengklaim bahwa CIO melanggar peraturan lokasi peradilan terkait pengeluaran surat perintah penangkapan dari Pengadilan Distrik Seoul Barat.
Setelah penolakan permintaan Yoon oleh Pengadilan Distrik Pusat Seoul, maka kontroversi terkait lokasi peradilan yang berhak mengeluarkan surat perintah penangkapan tampaknya telah selesai.
Sesuai keputusan dari Pengadilan Distrik Pusat Seoul, maka CIO meminta surat perintah penahanan sebelum pukul 21:00 hari Jumat (17/01).
Seorang pejabat CIO mengatakan bahwa persiapan terkait permintaan surat perintah penahanan hampir selesai, dan pihaknya akan meminta hal tersebut kepada Pengadilan Distrik Seoul Barat yang telah mengeluarkan surat perintah penangkapan.
Sementara itu, CIO telah menginformasikan jadwal pemeriksaan pukul 10:00 hari Jumat pagi kepada Yoon, namun Yoon tidak hadir.
Yoon telah menjalani pemeriksaan selama lebih dari 10 jam pada tanggal 15 Januari lalu dan tidak membalas permintaan pemeriksaan ulang oleh CIO sejak tanggal 16 Januari setelah ia ditahan di Rumah Tahanan Seoul.