Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB (UN DESA) pada hari Kamis (09/01) menyampaikan prediksi bahwa PDB rill Korea Selatan pada tahun ini dan tahun depan masing-masing akan meningkat senilai 2,2%.

Turut dianalisis pula bahwa jumlah perkiraan rasio pertumbuhan ekonomi tahun lalu mencapai 2% dan angka itu lebih tinggi dibandingkan perkiraan tahun 2023 lalu, yaitu 1,4%.

Departemen PBB itu juga menilai bahwa ekspor semikonduktor membaik, namun impor menghadapi stagnasi.

Ditambahkan pula, daya gerak pertumbuhan tahun ini berpindah pada permintaan domestik karena peningkatan upah yang rill dan penurunan dana finansial. 

PBB menyatakan bahwa Bank Sentral Korea (BOK) telah menurunkan suku bunga acuan pada bulan Oktober dan November tahun lalu, sehingga diperkirakan penurunan suku bunga acuan tambahan berpotensi terjadi berdasarkan penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat. 

Rasio kenaikan harga konsumen diturunkan ke kisaran 2,3% pada tahun lalu dari 3,6% pada tahun 2023 lalu, dimana rasio tersebut berada di kisaran 1,6% pada tahun ini dan 1,8% pada tahun depan. 

Perkiraan PBB terhadap kondisi ekonomi Korea Selatan cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka dari bank investasi global atau lembaga internasional lainnya. 

Sementara itu, pemerintah Korea Selatan memperkirakan pada tanggal 2 Januari lalu bahwa rasio pertumbuhan PDB rill pada tahun ini hanya mencapai 1,8% akibat ekspor yang lesu. Perkiraan itu lebih rendah dibandingkan dengan angka perkiraan dari OECD, IMF, KDI, ADB, dan lainnya. 

PBB memperkirakan bahwa rasio pertumbuhan global pada tahun ini tetap dipertahankan pada kisaran 2,8%.