Pemerintah Korea Selatan memprediksi ekonomi Korea Selatan akan tumbuh sebesar 1,8% pada tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal itu termuat dalam Kebijakan Ekonomi 2025 yang diumumkan oleh Kementerian Strategi dan Keuangan pada hari Kamis (02/01).

Sebelumnya pada bulan Juli tahun lalu, kementerian telah memproyeksikan tingkat pertumbuhan sebesar 2,2% untuk tahun ini. Namun dalam enam bulan, proyeksi tersebut diturunkan sebesar 0,4 % poin. 

Kementerian khawatir atas meningkatnya persaingan di sektor utama seperti semikonduktor serta ketidakpastian yang tinggi akibat pemerintahan AS yang baru di bawah Trump untuk periode kedua.

Di samping itu, kementerian juga menyoroti bahwa prospek permintaan domestik tidak begitu cerah. Meskipun konsumsi dan fasilitas investasi telah diperbaiki secara perlahan dengan turunnya tingkat inflasi dan suku bunga, namun investasi di sektor konstruksi diperkirakan tetap lesu untuk sementara waktu.

Kementerian juga menyatakan ketidakpastian politik dalam negeri yang terus berlanjut serta pemotongan anggaran pemerintah di parlemen dapat mempengaruhi prospek ekonomi tahun ini.

Ditambahkan, bahwa dalam dua kali proses pemakzulan sebelumnya, dampak terhadap ekonomi dinilai masih terbatas. Sehingga dampak pemakzulan tersebut tidak dimasukkan dalam prediksi ekonomi tahun ini. 

Sementara itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 1,8% untuk tahun ini lebih rendah dari potensi pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan sebesar 2%. Dimana pertumbuhan ekonomi tahun lalu, yang masih dalam proses penghitungan diperkirakan mencapai 2,1%.

Sejak data pertumbuhan ekonomi mulai dihitung pada tahun 1954, hanya enam kali ekonomi Korea Selatan tumbuh di bawah 2%. Salah satu periode tersebut adalah saat krisis IMF pada tahun 1998 lalu.