Uni Eropa (EU) telah menyetujui rencana pengambilalihan Asiana Airlines oleh Korean Air, yang berarti telah menyelesaikan rintangan regulasi utama untuk kesepakatan empat tahun tersebut.

Komisi Eropa (EC) selaku badan eksekutif Uni Eropa, mengumumkan pada hari Kamis (28/11) waktu setempat, bahwa mereka menyetujui kesepakatan merger tersebut setelah meninjau berbagai langkah perbaikan yang dilakukan oleh Korean Air, dan memutuskan bahwa langkah-langkah tersebut telah memenuhi persyaratan Uni Eropa. 

Komisi Eropa selanjutnya mengatakan bahwa mereka telah menyetujui Air Incheon sebagai pembeli yang cocok untuk bisnis kargo Asiana, karena Air Incheon dinilai independen dari Korean Air dan Asiana serta tidak menimbulkan masalah persaingan.

Persetujuan akhir itu muncul sembilan bulan setelah EC memberikan persetujuan bersyarat pada bulan Februari jika kesepakatan tersebut memenuhi prasyarat tertentu, termasuk penjualan bisnis kargo Asiana dan pengalihan empat rute penumpang Eropa yang disebut tumpang tindih ke maskapai penerbangan berbiaya rendah domestik.

Korean Air kemudian telah menyerahkan keempat rute tersebut yang mencakup Roma, Barcelona, Frankfurt, dan Paris kepada maskapai berbiaya hemat domestik T'way Air dan memberikan dukungan untuk operasi mereka.

Persetujuan dari Uni Eropa itu memiliki arti bahwa Korean Air kini telah mendapatkan izin 13 dari 14 negara yang disyaratkan, dengan saat ini masih menunggu peninjauan dari Amerika Serikat yang tengah diproses.