AFP dan Reuters pada hari Rabu (30/10) waktu setempat melaporkan bahwa otoritas Antimonopoli Ceko menangguhkan sementara kontrak proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir baru antara pemerintah Ceko dengan Korea Hydro and Nuclear Power (KHNP).

Perwakilan Badan Antimonopoli Ceko (UOHS) mengatakan kepada AFP, bahwa pihaknya memutuskan hal itu secara proaktif setelah menerima keberatan dari EDF dan Westinghouse, dan menambahkan bahwa hal itu tidak menunjukkan bagaimana pihaknya akan memutuskan masalah ini.

Perusahaan Listrik Ceko (CEZ) yang memesan proyek tersebut menyatakan kepada Reuters bahwa pihaknya yakin telah mematuhi hukum yang relevan sejak pemilihan calon perusahaan.

Terkait dengan itu, Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya Korea Selatan menyatakan, pihaknya memahami otoritas persaingan Ceko telah mengambil langkah awal sesuai dengan standar prosedur terkait karena telah menerima pengaduan. 

Ditambahkan, bahwa negosiasi kontrak antara KHNP dan pihak pemesan perusahaan proyek sedang berlangsung tanpa kendala sesuai dengan prosedur, dan jadwal yang telah ditentukan dengan target penandatanganan kontrak pada bulan Maret tahun depan.

Kementerian juga menambahkan bahwa jika ada permintaan dari otoritas Ceko, maka pihaknya akan berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pihak Ceko secara erat selain menjelaskan pandangannya secara teliti.

Pemerintah Ceko telah memilih KHNP sebagai calon terpilih untuk proyek tambahan pembangunan PLTN Dukovany pada bulan Juli lalu dan telah sepakat untuk menandatangani kontrak akhir hingga bulan Maret tahun depan.

Namun, perusahaan AS, Westinghouse dan EDF yang gagal dalam kompetisi tender telah mengajukan keberatan masing-masing kepada otoritas Antimonopoli Ceko setelah pemilihan calon.

Westinghouse mengklaim bahwa KHNP telah menggunakan teknologi desain reaktor yang hak paten nya dilindungi dan pihak ketiga tidak boleh menggunakan teknologi tersebut tanpa izin mereka.