Wakil Perdana Menteri selaku Menteri Strategi dan Keuangan, Choi Sang-mok mengatakan bahwa dirinya akan memberikan perhatian khusus pada ketidakpastian ekonomi yang ditunjukkan pada pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dalam kuartal ketiga tahun ini.
Dalam pertemuan menteri terkait ekonomi pada hari Senin (28/10), Wakil PM Choi mengatakan bahwa, meskipun terdapat tren pemulihan ekonomi dalam konsumsi domestik, namun pertumbuhan PDB pada kuartal ketiga tidak memenuhi ekspektasi akibat lemahnya sektor konstruksi dan penyesuaian ekspor.
Dia menambahkan bahwa investasi konstruksi akan tetap sulit dalam waktu dekat dan terdapat tantangan yang masih berlanjut bagi sektor rentan seperti usaha kecil, sehingga upaya kebijakan perlu ditingkatkan lebih lanjut.
Mengenai ekspor, ia menyebut bahwa penyesuaian terjadi akibat faktor-faktor sementara seperti efek dasar akibat peningkatan enam kuartal berturut-turut dan gangguan produksi otomotif.
Ia menambahkan, meskipun faktor sementara akan teratasi ke depan, namun ketidakpastian eksternal seperti pemilu presiden AS, kondisi ekonomi di negara-negara utama, situasi di Timur Tengah, dan kondisi industri utama masih ada, sehingga perlu untuk mempersiapkan diri dalam hal tersebut dengan teliti.
Oleh karena itu, pemerintah akan melanjutkan paket dukungan sebesar 26 triliun won untuk meningkatkan daya saing industri semikonduktor tanpa hambatan, serta menyiapkan langkah-langkah dukungan tambahan.
Pemerintah juga akan merumuskan berbagai langkah untuk meningkatkan daya saing produk utama seperti petrokimia dan baterai sekunder.
Untuk sektor petrokimia, akan berfokus pada pengembangan teknologi bernilai tambah tinggi, sementara untuk baterai sekunder, akan fokus pada pemenuhan pasokan bahan baku yang stabil.
Mengenai serangan Israel ke Iran pada akhir pekan lalu, Wakil PM Choi mengatakan, pemerintah akan waspada dan bersiap menghadapi segala kemungkinan melalui sistem tanggap darurat di seluruh tingkat pemerintahan.
Ia mengumumkan bahwa pihaknya akan segera merespons dengan cepat terhadap volatilitas berlebihan di pasar keuangan dan valuta asing yang tidak sejalan dengan kondisi dasar ekonomi Korea Selatan, dengan bekerja sama dengan lembaga terkait berdasarkan rencana respons yang disesuaikan dengan situasi terkini.