Perusahaan listrik Korea Selatan memutuskan untuk membekukan tarif tagihan listrik untuk kuartal keempat tahun ini.

Korea Electric Power Corporation (KEPCO) mengatakan pada hari Senin (23/09) bahwa dengan persetujuan dari Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya, pihaknya akan mempertahankan biaya bahan bakar unit yang disesuaikan pada level saat ini, yaitu sebesar 5 won per kilowatt-jam untuk periode dari bulan Oktober hingga bulan Desember. 

Tagihan rekening listrik dihitung dengan menambahkan biaya bahan bakar dasar, biaya lingkungan iklim, dan tarif penyesuaian biaya bahan bakar. 

Biaya bahan bakar per unit yang disesuaikan untuk kuartal keempat seharusnya ditetapkan sebesar minus 5 won untuk mencerminkan perubahan biaya bahan bakar global selama tiga bulan terakhir.

Namun pemerintah menginstruksikan KEPCO untuk tidak mengubah angka tersebut, dengan alasan utang perusahaan listrik tersebut yang sangat besar, yaitu 202,9 triliun won pada akhir bulan Juni.

Mengingat situasi keuangan KEPCO tersebut, pemerintah kini tengah mengkaji kenaikan tarif listrik yang lebih realistis, sehingga masih terdapat potensi kenaikan tarif listrik dalam tahun ini.