Pemerintah pusat dan daerah memutuskan untuk memberikan tambahan likuiditas sebesar 430 miliar won kepada vendor yang terkena dampak keterlambatan pembayaran di platform belanja daring TMON dan WeMakePrice.
Demikian dana tambahan tersebut akan meningkatkan total dukungan keuangan pemerintah, termasuk pinjaman, menjadi 1,6 triliun won, naik dari yang sebelumnya sebesar 1,2 triliun won yang diusulkan awal bulan ini.
Kementerian Strategis dan Keuangan menyampaikan keputusan tersebut pada hari Rabu (21/08) dalam pertemuan dengan para menteri urusan ekonomi, setelah membahas langkah-langkah untuk menanggapi kegagalan penyelesaian sengketa oleh platform e-commerce, TMON dan WeMakePrice.
Pemerintah juga memutuskan untuk menaikkan pinjaman bagi vendor yang terdampak, yang disediakan oleh Kores SMEs and Startup (KOSME), dari 30 miliar won menjadi 100 miliar won. Sehingga lebih banyak vendor dimungkinkan untuk mengakses pinjaman hingga 1 miliar won dengan suku bunga 3,4% per tahun.
Tidak hanya itu, pemerintah juga berencana untuk memberikan bantuan pinjaman sebanyak-banyaknya melalui KOSME tersebut dengan suku bunga yang relatif rendah dan limit yang besar.
Likuiditas dari dana stabilitas manajemen darurat, yang didukung oleh pemerintah daerah, juga akan ditingkatkan dari yang sebelumnya 640 miliar won, menjadi lebih dari 1 triliun won.
Vendor yang terdampak akan dapat menerima pinjaman langsung dari pemerintah setempat dengan suku bunga lebih rendah daripada suku bunga pasar.
Pemerintah dijadwalkan akan merilis langkah-langkah perbaikan dan tanggapan untuk mencegah terulangnya kasus platform belanja online serupa hingga akhir bulan Agustus ini.