Sebagai tindak lanjut atas kecelakaan kebakaran pabrik litium di Hwasong, Provinsi Gyoenggido, Aricell yang menewaskan 31 orang, pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk mewajibkan pelatihan keselamatan kerja bagi seluruh tenaga kerja asing (TKA). 

Selain itu, pemerintah juga akan menyalurkan anggaran hingga 100 juta won kepada perusahaan yang memperbaiki kondisi tempat kerja atau melengkapi fasilitas pencegahan kebakaran termasuk bahan berisiko. 

Di antara 923 ribu orang TKA di Korea Selatan, 78,9% bekerja di perusahaan skala kecil yang sulit untuk menyediakan sistem manajemen keselamatan dengan karyawan kurang dari 50 orang. 

Menurut pemerintah, pelatihan keselamatan terhadap TKA yang tidak berbahasa Korea tidak dilaksanakan walaupun ada risiko tinggi terkait kecelakaan kerja. 

Untuk mencegah kecelakaan serupa, pemerintah memperbaiki UU Kesehatan dan Keselamatan Industri untuk mewajibkan pelatihan terhadap seluruh TKA terlepas dari jenis visa yang dimilikinya. 

Pemerintah juga menyatakan untuk memberikan dukungan dana maksimal 100 juta won untuk melengkapi infrastruktur keselamatan di tempat kerja skala kecil atau lapangan konstruksi, seperti memasang dinding partisi tiap bangunan demi keselamatan, menyediakan ruang untuk menyimpan bahan materi berbahaya, memperbaiki lingkungan terkait pencegahan kebakaran, dan lain sebagainya.

Sementara itu, pemerintah Korea Selatan juga akan mengumumkan langkah lanjutan terkait sistem manajemen bahan materi berbahaya termasuk litium pada akhir bulan Agustus.