Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya Korea mengatakan pada hari Senin (05/08) bahwa, Korea-Indonesia Integrated Ocean and Technology Training Center (KIOTEC) telah resmi dibuka di kota Serang, Banten, Indonesia.
KIOTEC didirikan dengan tujuan untuk melatih peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor kelautan, khususnya untuk pembuatan kapal yang unggul, setelah memberikan pendidikan bahasa Korea dan teknik di Indonesia. Kemudian mereka akan dikirimkan ke industri pembuatan kapal di Korea Selatan.
Badan tersebut disarankan dalam inisiasi proyek Pembuatan Kapal Korea Generasi Berikut (K-Chosun Next Generation Initiative), yang merupakan sebuah pertemuan strategi pemerintah dan swasta yang dibentuk oleh Kementerian Perindustrian pada bulan Maret lalu.
Pertama, pusat pendidikan tersebut akan memberikan bentuk program pendidikan teknologi pengelasan, pelatihan bahasa Korea, dan pelatihan keselamatan yang dibutuhkan oleh produsen kapal Korea Selatan untuk 30 hingga 40 warga Indonesia selama tiga bulan ke depan.
Pemerintah Indonesia akan mengambil peran untuk merekrut peserta pelatihan, melakukan pelatihan, dan menyediakan fasilitas, sementara pemerintah Korea Selatan akan mengirimkan tenaga ahli dan mendukung proses pengujian.
Pada tahun lalu, pemerintah Korea Selatan telah memasok sekitar 16 ribu pekerja asing ke industri pembuatan kapal melalui revisi sistem penerbitan visa dan program pelatihan tenaga kerja. Namun industrinya memperkirakan bahwa permintaan akan pekerja terampil warga negara asing berkualitas tinggi akan terus berlanjut.
Meski industri galangan kapal Korea Selatan telah menerima pesanan sebanyak 100 unit kapal, namun industri tersebut tengah mengalami kesulitan untuk memasok tenaga kerja produksi, karena pekerja lapangan yang hilang di tengah resesi jangka panjang sebelumnya.