Korea Selatan terpilih sebagai negara presiden pertama dalam network manajemen krisis yang melakukan peran penting dalam Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF). 

Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya Korea Selatan menyatakan pada hari Selasa (30/07) bahwa dewan urusan jaringan pasokan, network manajemen krisis, dan badan penasihat hak kerja yang merupakan tiga badan dalam perjanjian jaringan pasokan IPEF telah diluncurkan secara resmi. Dimana Korea Selatan terpilih sebagai negara presiden dalam network manajemen krisis. 

Network manajemen krisis merupakan platform untuk menangani krisis jaringan pasokan yang diterapkan oleh IPEF.

Apabila terdapat gangguan dalam jaringan pasokan, maka rapat darurat bisa digelar dalam 15 hari ketika salah satu anggota IPEF meminta pembukaan rapat darurat, serta langkah kerja sama dari 14 negara anggota IPEF dibahas.

Pada tanggal 24 Juli lalu, Korea Selatan terpilih sebagai negara presiden dengan suara bulat dari 14 negara anggota, dan Jepang terpilih sebagai wakil negara presiden. 

Ketua Badan Negosiasi Perdagangan Korea, Cheong In-kyo mengatakan bahwa network manajemen krisis merupakan platform inovatif yang dapat melakukan koalisi dan kerja sama antara negara yang kuat di sektor industri seperti Korea Selatan, Jepang, dan lainnya serta negara dengan kekayaan sumber daya alam seperti Australia, Indonesia, dan lainnya. 

Ditambahkan pula, ia akan memanfaatkan agar perjanjian jaringan pasokan dapat bermanfaat dengan efektif bagi industri dan perusahaan Korea Selatan.