SK Hynix mencatatkan penghasilan terbesar per kuartal berkat meningkatnya permintaan terhadap Memori Bandwidth Tinggi (HBM).
SK Hynix mengumumkan pada hari Kamis (25/07) bahwa laba operasionalnya pada kuartal kedua tahun ini mencapai 5,4 triliun won.
Perusahaan semikonduktor itu sempat mengalami kerugian operasional sebesar 2,8 triliun won pada kuartal kedua tahun lalu, namun berubah menjadi surplus.
Penjualannya mencapai 16,4 triliun won, meningkat 124,8% dibandingkan periode sama tahun lalu dengan laba bersih yang mencatatkan surplus sebesar 4,1 triliun won.
SK Hynix menjelaskan bahwa penjualannya tersebut merupakan yang tertinggi untuk periode kuartalan dan laba operasional yang paling besar, sekitar 5 triliun won dalam 6 tahun terakhir sejak kuartal kedua dan ketiga tahun 2018 lalu saat semikonduktor paling laris.
Tingginya permintaan terhadap memori AI seperti HBM dan eSSD membuat harga semua produk SK Hynix meningkat. Secara khusus, HBM yang tampaknya memimpin kinerja tersebut.
SK Hynix juga mengatakan, penjualan HBM meningkat lebih dari 80% dibandingkan kuartal sebelumnya dan lebih dari 250% dibandingkan periode sama tahun lalu, sehingga dapat mendorong pertumbuhan penjualan.
Perusahaan itu juga memperkirakan pengiriman HBM3E, HBM generasi ke-5 akan mencapai setengah dari total pengiriman HBM SK Hynix dalam tahun ini.