Otoritas militer Korea Selatan mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan sejumlah balon yang diduga dikirim oleh Korea Utara dan masuk ke sejumlah wilayah di Korea Selatan.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan bahwa hingga hari Rabu (29/05) pukul 10.30 waktu setempat, terdapat sekitar 150 benda yang diyakini sebagai selebaran anti Korea Selatan di wilayah Provinsi Gangwon, Gyeonggi, Gyeongsang, Jeolla dan Provinsi Chungcheong.
Melihat foto-foto yang dirilis oleh JCS, benda tersebut berbentuk kantong plastik yang digantung pada dua balon besar berwarna putih.
JCS menuturkan bahwa rezim Pyongyang tengah mendistribusikan balon dalam jumlah besar sejak hari Selasa malam (29/05). Dilanjutkan bahwa militer Korea Selatan telah menerapkan sistem respons menghadapi pengiriman selebaran anti Korea Selatan itu, sambil mencermati pergerakan militer Korea Utara. Menurut JCS, kantong plastik tersebut dikonfirmasi berisikan kotoran dan sampah.
JCS kemudian mengutuk tindakan Korea Utara serupa, yang jelas merupakan pelanggaran berat hukum internasional, dan bahkan mengancam keamanan masyarakat Korea Selatan secara serius.
JCS juga dengan tegas memperingatkan bahwa segala tanggung jawab yang dipicu dari balon-balon Korea Utara tersebut sepenuhnya akan ditanggung oleh rezim Pyongyang, dan Korea Utara harus segera menghentikan tindakan yang tidak manusiawi itu.
Selanjutnya, pihak militer kini sedang berupaya untuk meningkatkan langkah-langkah keselamatan di masyarakat, bersama dengan instansi serta lembaga pemerintah terkait, termasuk polisi dan pemerintah daerah. Karena terdapat kemungkinan bahwa beberapa balon diantaranya berpotensi jatuh di kawasan pemukiman, termasuk area bandara dan jalan raya.
JCS lebih lanjut mengatakan bahwa balon-balon yang telah jatuh ke tanah diambil oleh Tim Respons Cepat Kimia, Biologi dan Radiologi (CRRT: Tim Respon Cepat CBRN) dan Tim Pembuangan Senjata Peledak (EOD). Dimana lembaga terkait kini sedang melakukan analisis terhadap benda tersebut.
Sebelumnya pada tanggal 26 Mei, Korea Utara diketahui mengeluarkan serangkaian ancaman kepada Seoul atas selebaran anti Korea Selatan yang akan dikirimkan ke beberapa wilayah di Korea Selatan, termasuk daerah perbatasan, dengan memuat banyak tisu dan kotoran.