Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengecam keras upaya terbaru Korea Utara untuk meluncurkan satelit pengintai militer.
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh Juru Bicaranya, Stephane Dujarric, pada hari Selasa (28/05), kepala PBB mengatakan bahwa setiap peluncuran yang menggunakan teknologi rudal balistik bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan yang relevan.
Guterres mengulangi seruannya kepada Pyongyang untuk sepenuhnya mematuhi kewajiban internasionalnya di bawah resolusi Dewan Keamanan, dan dengan segera melanjutkan dialog tanpa syarat untuk mencapai tujuan perdamaian yang berkelanjutan serta denuklirisasi Semenanjung Korea yang lengkap dan dapat diverifikasi.
Sementara itu European External Action Service atau layanan diplomatik Uni Eropa, juga mengutuk keras peluncuran yang menggunakan teknologi rudal balistik tersebut, dengan mengatakan bahwa peluncuran itu merupakan pelanggaran yang jelas dan mencolok terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.
Sebelumnya, Korea Utara mencoba meluncurkan satelit pengintai militer keduanya pada hari Senin malam (27/05), namun roket tersebut meledak di udara tak lama setelah lepas landas. Media Korea Utara kemudian langsung mengonfirmasi kegagalan tersebut.