Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan bahwa sulit untuk memprediksi kemungkinan terjadinya dialog antara Korea Utara dan Amerika Serikat (AS), terkait pernyataan Wakil Direktur Departemen Propaganda dan Agitasi Partai Buruh Korea Utara Kim Yo-jong, yang ditujukan kepada AS.
Kementerian mengatakan hal tersebut kepada sejumlah wartawan pada hari Kamis (30/11) bahwa isi pernyataan Kim Yo-jong tidak perlu terlalu diperhatikan.
Sebelumnya, Kim Yo-jong, dalam pernyataan yang dikeluarkan pertama kali dalam empat bulan terakhir, mengatakan bahwa pihaknya tidak akan duduk di meja dialog dengan AS untuk membahas isu kedaulatan. Dia juga menyebut, perlu mempersiapkan segala hal baik itu dalam bentuk dialog maupun penentangan.
Perwakilan Kementerian Unifikasi menuturkan bahwa Korea Utara secara bijak harus menilai apa yang benar-benar akan membantu masa depan rezimnya dan kehidupan masyarakatnya, dialog atau penentangan.
Perwakilan itu selanjutnya mendesak Korea Utara untuk segera menghentikan provokasi dan ancaman kemudian bersedia untuk melakukan dialog dan kolaborasi.
Terkait sebutan Kim Yo-jong tentang penentuan waktu dan pokok pembicaraan dialog yang diminta AS, perwakilan tersebut mengatakan bahwa pihaknya memahami AS selalu menyatakan tersedia berdialog dengan Korea Utara tanpa syarat.