Serikat Pekerja Kesehatan dan Medis Korea Selatan menggelar aksi mogok kerja bersama selama dua hari pada hari Kamis (13/07), untuk menuntut peningkatan tenaga medis.
Serikat pekerja mengatakan bahwa mereka melakukan aksi mogok kerja mulai pukul 7 pagi, dan menambahkan bahwa mereka akan mengadakan rapat umum di Gwanghwamun Square di pusat kota Seoul di hari yang sama.
Sebelumnya pada hari Rabu (12/07), serikat pekerja mengadakan aksi demo pra-mogok di seluruh wilayah Korea Selatan. Dalam salah satu demonstrasi yang diadakan di Seoul, Ketua Serikat Pekerja Na Soon-ja mengatakan bahwa aksi mogok ini bertujuan untuk mengurangi biaya perawatan publik dan melindungi pasien dengan menyediakan kekurangan personil yang telah berlangsung lama.
Terakhir kali serikat pekerja melakukan aksi mogok umum pada tahun 2004 ketika mereka menyerukan pemberlakuan sistem lima hari kerja dalam seminggu.
Serikat pekerja terdiri dari sekitar 85 ribu anggota termasuk perawat, asisten perawat, teknisi medis, apoteker, terapis dan pekerja perawatan. 45 ribu di antaranya akan berpartisipasi dalam aksi kolektif, sementara personel vital seperti mereka yang bertugas di ruang gawat darurat tidak ikut serta.
Serikat pekerja menuntut untuk terciptanya penetapan standar pada tingkat tenaga kerja yang memadai untuk setiap pekerjaan. Serta adanya peningkatan jumlah dokter, klarifikasi ruang lingkup dan batas-batas tugas, hingga perluasan sistem negara yang komprehensif untuk keperawatan dan perawatan.