Korea Selatan melaporkan surplus perdagangan pada bulan Juni untuk pertama kalinya dalam 16 bulan sejak Februari tahun lalu.
Menurut Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Energi Korea Selatan, bahwa surplus perdagangan pada bulan lalu tercatat mencapai 1,13 miliar dolar AS.
Ekspor otomotif tetap pulih pada bulan Juni, sebagaimana peningkatan ekspor kendaraan bernilai tambah tinggi seperti kendaraan listrik, yang terus mendorong meningkatnya ekspor di kisaran 6 miliar dolar selama empat bulan berturut-turut. Tren peningkatan ekspor perkapalan, peralatan umum dan baterai sekunder pun terus meningkat.
Sedangkan impor mengalami penurunan 11,7% di bulan Juni, seiring dengan tren stabilitas harga energi global. Dengan demikian surplus perdagangan kembali dibukukan dalam 16 bulan, sesudah mengakhiri defisit perdagangan yang telah berlanjut sejak Februari tahun lalu.
Korea Selatan sebelumnya mencatatkan defisit selama 15 bulan berturut-turut dari bulan Maret tahun lalu hingga Mei tahun ini, yang menandai rekor defisit terpanjang dalam 27 tahun.
Akumulasi defisit perdagangan antara bulan Januari hingga Juni mencapai 26,2 miliar dolar AS.
Namun meski demikian, prospek pertumbuhan ekonomi di paruh kedua tahun ini dinilai tidak jelas. Karena ekspor semikonduktor yang merupakan industri andalan negara, mengalami penurunan sebesar 28% di bulan lalu, bahkan tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Terlebih lagi, adanya kekhawatiran bahwa kondisi ekspor ke Cina tidak pulih.