Pemerintah Korea Selatan dan Jepang telah menandatangani perjanjian swap bilateral senilai 10 miliar dolar AS.
Kementerian Strategi dan Keuangan Korea Selatan menyampaikan bahwa dalam Pertemuan Menteri Keuangan Korea Selatan dan Jepang ke-8 yang diadakan di Tokyo, Jepang pada hari Kamis (29/06), kedua negara menyepakati pemulihan perjanjian swap yang sempat dihentikan sejak tahun 2015.
Besaran swap 10 miliar dolar AS dan kedua negara dapat saling bertukar dengan masing-masing mata uang atau dolar AS dalam jumlah tersebut selama kurun waktu 3 tahun.
Kementerian menerangkan bahwa swap Korea Selatan dan Jepang kali ini merupakan keberhasilan yang signifikan, hubungan bilateral yang cepat pulih sejak KTT Korea Selatan dan Jepang pada Maret lalu dan diperluas ke bidang kerja sama ekonomi. Serta besaran yang ditetapkan sebanyak jumlah saat swap valuta asing berakhir di Februari 2015.
Ditambahkan, kesepakatan swap kali ini menyediakan perangkat keamanan bersama jika terjadi keadaan darurat antara kedua negara dan juga diharapkan berdampak positif pada kestabilan ekonomi serta keuangan dalam wilayah seperti ASEAN dengan Korea Selatan, Jepang, dan Cina.
Wakil Perdana Menteri selaku Menteri Keuangan Korea Selatan Choo Kyung-ho menilai bahwa swap Korea Selatan dan Jepang tersebut menyediakan kerangka solidaritas yang kokoh dalam valuta asing dan keuangan antara negara-negara yang memiliki nilai universal seperti Korea Selatan, AS, dan Jepang.
Dilanjutkan, jaring pengaman likuiditas valuta asing di antara negara-negara maju dalam ekonomi pasar bebas, telah diperluas ke pasar keuangan dan valuta asing Korea Selatan.