Kesenjangan tingkat partisipasi kerja antara pria dan wanita di Korea Selatan melampaui 18%. Angka tersebut merupakan yang ketujuh terbesar diantara 38 negara anggota Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

Menurut laporan terkait kesetaraan gender dari OECD, kesenjangan antara tingkat partisipasi kerja laki-laki dan perempuan mencapai 18,1% pada tahun 2021. Angka tersebut lebih besar 7,2% poin dari tingkat rata-rata OECD yakni 10,9%. 

Diantara negara anggota OECD, Lituania membukukan kesenjangan gender terkecil sebesar 2%. Amerika Serikat (AS) mencatat 10,5%, sementara Jepang dan Jerman masing-masing tercatat 13,3% dan 8,1%. 

Italia, Chili, Kosta Rika, Kolumbia, Meksiko dan Türkiye menandai kesenjangan gender yang lebih besar daripada Korea Selatan.

OECD mengatakan bahwa banyak negara anggotanya menghadapi penurunan populasi yang produktif secara ekonomi karena masyarakat yang menua dan tingkat kelahiran yang rendah. 

Lebih lanjut dikatakan, bahwa peningkatan lapangan kerja perempuan akan sangat penting untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan dan standar hidup dalam beberapa dekade mendatang. 

OECD juga memperkirakan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi Korea Selatan akan meningkat lebih dari 0,2% poin ketika kesenjangan gender dalam tingkat partisipasi kegiatan ekonomi dan kesenjangan dalam jam kerja antara pria dan wanita akan dihapuskan pada tahun 2060 mendatang.