Penambahan sebanyak 3 kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) telah dilaporkan di peternakan di Provinsi Chungcheong Utara di Korea Selatan. Sehingga jumlah total kasus PMK yang dikonfirmasi di Korea Selatan mencapai 10 kasus.
Penyakit itu dilaporkan untuk pertama kalinya di sebuah peternakan Cheongju, provinsi Chungcheong Utara pada 10 Mei. Ini merupakan yang pertama sejak kasus PMK pertama di Korea Selatan dalam lebih dari empat tahun terakhir.
Hingga saat ini, penyakit mulut dan kuku dikonfirmasi positif di 9 peternakan sapi dan 1 di peternakan kambing.
Pemerintah mempercayai kasus terbaru penyakit mulut dan kuku yang tengah menyerang hewan ternak terus meluas di Korea Selatan berasal dari Asia Tenggara.
Kementerian Pertanian dan Peternakan menyampaikan pada hari Rabu (17/05) bahwa analisis jenis virus dari kasus terbaru di Korea Selatan ditemukan 98,9% mirip dengan virus yang terdeteksi di negara-negara kawasan Asia Tenggara, termasuk Vietnam.
Rute penularan virus ke Korea Selatan belum dapat dikonfirmasi, dan Kementerian mengatakan bahwa studi epidemiologi terkait sedang dilakukan.
Sementara itu, pemerintah memperkirakan kecil kemungkinan penularan dapat terjadi secara nasional, karena 98,2% ternak di peternakan telah divaksinasi dan telah membentuk antibodi.
Pergerakan ternak di daerah yang terkena dampak PMK telah dilarang selama dua minggu hingga 30 Mei. Selain itu, pemerintah juga berencana segera memvaksinasi semua hewan berkuku, termasuk sapi dan babi hingga 20 Mei mendatang.