Mulai Jumat (18/11), sekitar setengah armada bus antar-kota di Provinsi Gyeonggido akan menerima penumpang saat kursi telah terisi penuh.
Empat belas perusahaan afiliasi Grup Transportasi KD, sebuah perusahaan transportasi lokal, akan mengimplementasikan kebijakan tidak boleh berdiri tersebut mulai Jumat (18/11), yang diperkirakan akan mempengaruhi sekitar 1.100 bus di 146 jalur antar-kota yang mencakup 44 persen bus yang beroperasi antara Provinsi Gyeonggido dan Seoul.
Perusahaan-perusahaan tersebut dilaporkan memutuskan untuk menerapkan kebihakan tersebut demi keamanan penumpang setelah terjadinya insiden mematikan saling injak di Itaewon. Langkah serupa juga telah diimplementasikan oleh sejumlah operator bus lain di jalur bus antar-kota di provinsi tersebut.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi berencana mengerahkan 15 bus tambahan, termasuk tiga kendaraan cadangan dalam bulan ini untuk mengurangi kebingungan di jam-jam padat.
Pihaknya juga berencana mengoperasikan tambahan 46 bus di 22 jalur untuk menambah 2.300 kursi penumpang dalam tahun ini, namun diperkirakan akan dibutuhkan waktu untuk menimplementasikan tiga rencana tersebut.