Ketua Tim Khusus Penanganan COVID-19 Korea Selatan Chung Ki-seok berulang kali menghimbau perlunya vaksinasi suntikan tambahan atau booster shot menjelang musim dingin ini.
Pernyataan tersebut dibuat oleh Ketua Chung dalam pengarahan pers pada Senin (14/11), sejalan dimulainya vaksinasi COVID-19 dengan vaksin Bivalent yang dirancang efektif melawan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 pada Senin (14/11) ini.
Ketua Chung menyampaikan keprihatinan akan rendahnya tingkat vaksinasi booster shot, mengatakan bahwa meskipun penularan kembali COVID-19 di Korea Selatan telah dimulai dan jumlah kasus kematian akibat virus corona meningkat dua kali lipat hanya dalam satu bulan terakhir, namun tingkat vaksinasi suntikan tambahan masih tetap rendah.
Dia memperingkatkan bahwa COVID-19 merupakan penyakit menular dengan tingkat penularan sangat tinggi dibandingkan flu musiman. Ditambahkannya, 1 orang yang membawa virus flu mampu menulari 1 atau 2 orang, namun 1 orang yang membawa COVID-19 dapat menularkan kepada sekitar 15 orang.
Ditambahkannya bahwa meski demikian, tingkat vaksinasi COVID-19 menjelang musim dingin hanya tercatat sebesar 12,7 persen hingga saat ini.
Chung melanjutkan bahwa di musim dingin, kekebalan tubuh individu terhadap virus relatif rendah. Oleh sebab itu, ketika terinfeksi COVID-19, risiko pasien mengidap penyakit kritis semakin meningkat.
Selain itu, dia menegaskan bahwa vaksin Bivalent yang menargetkan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan Korea Selatan.
Bahkan dikatakannya bahwa vaksin Bivalent telah digunakan di Amerika Serikat dan Jepang serta negara-negara di benua Eropa.