Pemerintah Korea Selatan mengatakan pihaknya terus mencermati perkembangan situasi terkait dugaan ekspor seragam militer musim dingin oleh Korea Utara untuk pasukan militer Rusia.
Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan pada Jumat (11/11) bahwa pihaknya khawatir mengenai kemungkinan pelanggaran resolusi sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) oleh Rusia.
Ditambahkan pula, pihaknya akan mencegah upaya Korea Utara untuk menghindari sanksi DK PBB melalui kerja sama erat dengan dunia internasional, serta menyerukan agar seluruh negara angota PBB sepenuhnya menerapkan resolusi DK PBB.
Radio Free Asia (RFA) melaporkan bahwa sejak sebulan lalu, Korea Utara memproduksi seragam militer dan sepatu yang kemudian dikirimkan untuk tentara Rusia di Ukraina untuk mendapatkan bayaran dalam mata uang dolar AS.
Menurut resolusi sanksi DK PBB nomor 2375 pada September 2017, ekspor tekstil dan produksi pakaian dilarang, sehingga apabila berita tersebut benar, maka Korea Utara telah melanggar resolusi DK PBB.
Pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan juga kembali menyatakan pihaknya tengah memantau kemungkinan transaksi senjata antara Korea Utara dan Rusia, serta terus menjaga komunikasi erat dengan negara-negara sahabat, termasuk Amerika Serikat.