Gedung Putih Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping akan bertemu di Bali, Indonesia, pada 14 November di sela-sela konferensi tingkat tinggi (KTT) G20.
Pertemuan tatap muka antara Presiden AS dan China tersebut akan menjadi yang pertama sejak pemerintahan Biden diluncurkan.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan bahwa pertemuan tersebut sangat penting dan konstruktif untuk manajemen hubungan AS dan China di masa depan.
Gedung Putih AS menyebut bahwa pihaknya berfokus pada pemeliharaan saluran dialog antara kedua negara dan memperluas bidang-bidang kerja sama, sembari menangani persaingan antara kedua negara secara bertanggung-jawab.
Selain itu, Sullivan menambahkan bahwa pihaknya memprihatinkan adanya provokasi tambahan dari Korea Utara, seperti kemungkinan uji coba nuklir ke-7, peluncuran rudal balistik, dan sebagainya, sehingga pihaknya terus memantau perkembangan situasi yang ada.
Ditambahkannya pula, masalah tersebut akan dibahas oleh Pemimpin Korea Selatan, AS, dan Jepang di Phnom Penh, Kamboja, pada 13 November mendatang.
Banyak pihak yang memperhatikan langkah perkembangan yang akan dicapai dalam pertemuan para pemimpin kali ini, sebagaimana pertemuan tersebut akan digelar usai peristiwa politik penting negara-negara tersebut, termasuk pemilihan umum sela di AS dan Kongres Partai China.