Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan bahwa serangkaian provokasi nuklir Korea Utara akhir-akhir ini tampak bertujuan untuk menarik perhatian AS dan memprotes kerja sama keamanan antara AS, Korea Selatan, dan Jepang.
Blinken menyampaikan penilaian tersebut pada Senin (17/10) saat berada di atas panggung bersama mantan Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice di Universitas Stanford di California, AS.
Diplomat top AS itu mengatakan bahwa sisi kepemimpinan Korea Utara yang dilihat oleh AS adalah Korea Utara "tidak suka tidak dihiraukan".
Dia mengatakan bahwa provokasi Korea Utara adalah pengingat bahwa Korea Utara "masih merupakan sebuah masalah" yang harus diatasi.
Blinken juga menggarisbawahi bahwa selama beberapa bulan terakhir, AS telah secara signifikan meningkatkan kerja sama dengan para negara sekutu dan mitra regionalnya, seperti Korea Selatan dan Jepang, termasuk memperbarui latihan-latihan militer yang telah ada selama "beberapa tahun".
Dia menambahkan bahwa dirinya yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un "melihat dan tidak menyukai" langkah AS, sehingga provokasi Korea Utara adalah tanggapan dari hal tersebut.