Direktur Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres mendesak Korea Utara untuk melanjutkan dialog dengan mengatakan bahwa diplomasi merupakan satu-satunya solusi demi mewujudkan denuklirisasi dan perdamaian yang berkelanjutan di Semenanjung Korea.
Melalui Forum Internasional untuk Perdamaian Semenanjung Korea yang sedang diadakan di Seoul mulai hari Senin (07/09/20) ini, Guterres mengirim pesannya lewat video dan mendesak kedua Korea dan Amerika Serikat (AS) untuk melanjutkan pembicaraan nuklir yang tengah mandek.
Dia menyinggung bahwa pada tahun 2018, para pemimpin kedua Korea dan AS berhasil menunjukkan bahwa dialog antara ketiganya memungkinkan dan diplomasi adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian dan denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Penting bagi ketiga pihak untuk melanjutkan apa yang telah mereka mulai dan komunitas internasional hendak melihat kemajuan tersebut.
Dalam acara yang sebagian besar diadakan secara daring selama tiga hari di tengah pandemi COVID-19, Menteri Unifikasi Korea Selatan, Lee In-yong menyerukan Korea Utara untuk kembali menanggapi proyek antar-Korea yang dapat mempercepat dimulainya kembali perundingan nuklir antara Korea Utara dan AS.
Lee dalam forum tersebut menyampaikan melontarkan bahwa dirinya berencana untuk melanjutkan bantuan kemanusiaan dan pertukaran, memulai kembali dialog antara kedua Korea, dan terus melaksanakan kesepakatan yang dibuat oleh kedua Korea satu per satu dengan mendorong proyek-proyek kecil.
Lee juga melontarkan bahwa proyek-proyek di bidang kesehatan dan pengobatan, penanggulangan penyakit, dan perubahan iklim akan membuka jalan demi pembangunan perdamaian yang lebih besar.
Ia mengharapkan tanggapan dari pihak Korea Utara untuk membuka era baru perdamaian yang lengkap, dapat diverifikasi, dan tidak dapat diubah (complete, verifiable and irreversible peace, CVIP) yang dipimpin oleh kedua Korea dan dibantu oleh kerja sama komunitas internasional.