Duta Besar Korea Selatan untuk Amerika Serikat (AS), Lee Soo-hyuck pada hari Kamis (03/09/20) waktu setempat, mengatakan bahwa ketika mempertimbangkan masa depan aliansi Korea Selatan dan AS, Korea Selatan memandang AS sebagai sekutu, dan China adalah mitra ekonomi yang penting.
Keamanan Korea Selatan bergantung pada AS sedangkan ekonominya bergantung pada China sehingga keduanya sangat penting bagi Korea Selatan. Ketika diminta untuk memilih salah satunya di tengah konflik AS dan China yang kian memanas, Korea Selatan akan memilih keduanya.
Dubes Korea Selatan itu dalam sebuah acara diskusi virtual yang diadakan oleh Universitas George Washington mengatakan bahwa tugas utama pemerintah Korea Selatan adalah menetapkan posisi yang tepat untuk mempertahankan aliansi kuat dengan AS, sambil berkolaborasi dengan AS dan China.
Ia menuturkan Korea Selatan dan AS harus memikirkan masa depan aliansinya dan mempertimbangkan ciri khas geopolitik Korea Selatan, bahwa AS adalah negara sekutu dan China adalah mitra ekonomi terbesar Korea Selatan.
Ketika ditanya tentang keretakan aliansi antara Korea Selatan dan AS, Lee menjawab bahwa aliansi keduanya sangat kuat dan sehat. Ia menambahkan perselisihan di berbagai bidang dapat diselesaikan oleh kedua negara secara damai.
Terkait masalah Korea Utara, Lee memprediksi Korea Utara sedang menunggu berakhirnya pemilihan presiden AS yang akan berlangsung pada November nanti karena tampaknya baru akan berminat untuk melakukan dialog dengan AS setelah itu.
Lee juga menambahkan pihaknya mengharapkan Korea Utara dapat menyetujui denuklirisasi yang lengkap, terverifikasi, dan tidak dapat diubah (
complete, verifiable and irreversible denuclearization, CVID). Meskipun tidak akan mudah untuk mencapai kesepakatan, namun unifikasi Semenanjung Korea tidak mungkin dilakukan tanpa CVID.