Pemerintah Korea Selatan menyatakan akan membentuk sistem pencegahan penyakit yang menjamin sebagian kehidupan sehari-hari dan kegiatan ekonomi setelah selesai masa jaga jarak sosial pada tanggal 5 April.
Namun, pemerintah Korea Selatan belum menetapkan kepastian dimulainya tahun ajaran baru 2020 pada tanggal 6 April.
Otoritas pencegahan penyakit menyatakan pihaknya menetapkan dimulainya tahun ajaran baru dengan mempertimbangkan kasus Singapura yang telah memulai tahun ajaran barunya pada tanggal 23 Maret lalu, dampak dari gerakan jaga jarak sosial dan tren munculnya pasien positif COVID-19 dalam negeri secara menyeluruh.
Menjelang menggu kedua jaga jarak sosial, masyarakat Korea Selatan cukup kelelahan dan menderita gangguan dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan ekonominya. Oleh karena itu, pemerintah Korea Selatan sedang membuat rencana untuk langkah pencegahan penyakit dalam kehidupan yang terpadu.
Pemerintah Korea Selatan telah mengumumkan masa jaga jarak sosial mulai tanggal 22 Maret-5 April dan mendorong masyarakat agar menunda semua kegiatannya baik pribadi maupun umum selain bekerja dan belajar di rumah.
Akan tetapi, terdapat sekitar 100 tambahan kasus positif COVID-19 di Korea Selatan setiap harinya dan tren tersebut tidak kunjung mereda.