Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan pada hari Rabu (19/02/20) waktu setempat, bahwa AS akan menyesuaikan layanan yang diberikan untuk pekerja Korea Selatan di pangkalan militernya di Korea Selatan, jika kedua negara gagal mencapai kesepakatan pembagian biaya pertahanan dalam beberapa minggu ke depan.
Wakil Direktur Kepala Staf Gabungan AS, William Byrne mengatakan dalam jumpa pers di Pentagon bahwa sembilan ribu karyawan Korea Selatan tengah bekerja di Pasukan AS di Korea Selatan (USFK).
Bryne mengatakan AS harus menyusun kembali prioritas layanan yang hendak disediakan untuk para pekerja tersebut jika memang diperlukan, dan menambahkan bahwa prioritasnya harus berfokus pada kehidupan, kesehatan, dan keselamatan.
Pada awal pekan ini, Komandan USFK, Robert Abrams memperingatkan para karyawan Korea Selatan di USFK kemungkinan harus mengambil cuti tanpa gaji, di tengah negosiasi pembagian biaya pertahanan yang mandek.
Sekitar sembilan ribu pekerja Korea Selatan harus mengambil cuti tanpa gaji pada bulan April mendatang, jika keduanya gagal memperbarui perjanjian mengenai pembagian biaya pertahanan untuk penempatan pasukan AS di Korea Selatan.