Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Rafael Mariano Grossi yang baru dilantik, menyatakan bahwa pemerintah Washington tidak menyerah dalam perundingan dengan Korea Utara mengenai denuklirisasi.
Menurut Radio Free Asia (RFA) pada hari Kamis (06/02/20) waktu setempat, Grossi membuat pernyataan tersebut di sebuah konferensi yang digelar di Carnegie Endowment for International Peace di Washington, Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu (05/02/20).
Grossi mengutarakan bahwa jika Korea Utara dan AS akan membuat kesepakatan menuju denuklirisasi, maka IAEA akan melakukan verifikasi yang handal, independen, dan akurat.
Dia juga mengkhawatirkan bahwa kegiatan verifikasi itu tampaknya tidak akan mudah, karena senjata dan fasilitas nuklir di Korea Utara telah meningkat sejak tahun 2009 ketika tim inspeksi IAEA dideportasi dari negara komunis itu.
Ditambahkan pula bahwa Korea Utara saat ini memiliki nuklir secara ilegal, karena IAEA tidak mengakui Korea Utara sebagai negara pemilik nuklir.