Penasihat Khusus Urusan Unifikasi, Diplomasi dan Keamanan Korea Selatan, Moon Chung-in telah meminta Amerika Serikat (AS) untuk menunjukkan lebih banyak fleksibilitas dalam memecahkan kebuntuan negosiasi nuklir dengan Korea Utara.
Moon membuat pernyataan tersebut pada hari Senin (06/01/20) waktu setempat, di sebuah forum di Washington yang diselenggarakan oleh Center for National Interest, sembari mendesak Korea Utara dan AS untuk saling membuat kompromi satu sama lain.
Moon mengatakan bahwa AS perlu lebih fleksibel dan realistis dan ia menambahkan bahwa strategi denuklirisasi terlebih dahulu dan kemudian memberikan imbalan yang sesuai dari AS, tidak akan berhasil.
Moon juga mengatakan bahwa sudah waktunya bagi rezim Korea Utara untuk kembali ke meja perundingan untuk membahas kemungkinan syarat-syarat perjanjian, dengan menyebut bahwa keduanya perlu membuat semacam pendekatan kompromi.
Dia menyarankan bahwa AS dapat memecahkan kebuntuan dengan mengubah rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB baru-baru ini yang diusulkan oleh China dan Rusia tentang pelonggaran sanksi terhadap Korea Utara.
Disebutkan pula bahwa proposal saat ini tidak layak karena tidak mengharuskan Korea Utara untuk mengambil langkah-langkah denuklirisasi, tetapi AS, Inggris dan Prancis dapat mencari solusi yang kreatif.