Korea Utara pada awal bulan Desember memperingatkan bahwa semuanya tergantung pada Amerika Serikat (AS) tentang jenis "hadiah Natal" apa yang akan didapatkannya, sembari menegaskan tenggat waktu akhir tahun yang telah ditentukan Korea Utara untuk pembicaran nuklir dengan AS.
Ada yang berspekulasi bahwa jenis "hadiah Natal" yang terburuk mungkin berupa provokasi rudal balistik antar benua (ICBM), karena Korea Utara kemudian melakukan "uji coba yang penting" sebanyak dua kali dan mengadakan pertemuan Komite Militer Komite Pusat Partai Buruh Korea Utara.
Sebagai tanggapannya, otoritas militer Korea Selatan dan AS terus melakukan pengawasan dan meningkatkan kewaspadaan di seluruh wilayah Semenanjung Korea dalam menghadapi tindakan provokatif negara itu. Meskipun demikian, hingga saat ini belum terdeteksi adanya tanda-tanda terkait gerakan militer dari Korea Utara.
Media pusat Korea Utara juga menyampaikan berita-berita lokal yang tidak berbeda dari biasanya.
Namun Hari Natal di AS akan berlanjut hingga hari Kamis (26/12/19) waktu Korea, sehingga masih ada kemungkinan provokasi berupa "hadiah Natal" dari Korea Utara.