Korea Utara mengkritik keras rencana latihan militer bersama di udara antara Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS), dengan memperingatkan bahwa mereka tidak akan "duduk diam" dan hanya menonton kegiatan militer semacam itu.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Rabu (6/11/19), pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Utara, Kwon Jong-gun, mengatakan bahwa Pentagon mengumumkan akan melanjutkan latihan gabungan di udara dengan Korea Selatan, hanya satu bulan setelah gagalnya pembicaraan tingkat kerja dengan Korea Utara di Swedia.
Sembari mengecam tindakan itu sebagai "deklarasi konfrontasi" melawan Korea Utara, pejabat itu menggambarkan niatan AS untuk melanjutkan latihan-latihan itu sebagai tindakan militer yang sembrono, sangat provokatif dan berbahaya.
Korea Selatan dan AS melakukan latihan militer bersama di udara, yang disebut "Ace Vigilant" setiap bulan Desember sejak tahun 2015.