Korea Utara meluncurkan dua proyektil jarak pendek dari Provinsi Pyongan Selatan ke arah Laut Timur pada hari Kamis (31/10/19) sore.
Ini merupakan peluncuran proyektil ke-12 dari Korea Utara sejak bulan Januari tahun ini, dan terjadi dalam waktu 29 hari setelah rudal balistik berbasis kapal selam (SLBM) tipe baru "Pukkuksong-3" diluncurkan pada tanggal 2 Oktober lalu.
Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan menyatakan bahwa Korea Utara meluncurkan dua proyektil yang belum teridentifikasi dari Pyongan Selatan ke arah Laut Timur pada hari Kamis Sore.
JCS mengatakan bahwa militer Korea Selatan tengah mengamati situasi terkait untuk menghadapi kemungkinan adanya peluncuran tambahan dan mempertahankan kesiagaannya.
Korea Utara tidak melakukan provokasi termasuk peluncuran misil setelah pembicaraan antara Korea Utara dan Amerika Serikat di Stockholm, Swedia gagal mencapai kesepakatan pada tanggal 4 Oktober lalu.
Namun, setelah itu, Korea Utara tetap mengkritik baik Amerika Serikat maupun Korea Selatan, karena Amerika Serikat tidak memutuskan rancangan untuk menjamin rezim Korea Utara.
Peluncuran kali ini dilakukan sehari setelah Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un mengirim surat belasungkawa kepada Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, setelah sang ibunda meninggal dunia, sehingga latar belakang peluncuran kali ini mendapat sorotan panas.