Kantor Pusat Berita Korea Utara (KCNA) pada hari Selasa (29/10/19), melansir bahwa Presiden Presidium Majelis Tertinggi Rakyat Korea Utara, Choe Ryong-hae, mendesak Amerika Serikat (AS) untuk menjamin keamanan rezimnya.
Choe membuat pernyataan tersebut dalam pidatonya untuk pertemuan puncak kepala negara dan pemerintahan Gerakan Non-Blok (NAM) ke-18 yang berlangsung di Baku, Azerbaijan dari tanggal 25-26 Oktober.
Dia menegaskan bahwa kondisi diplomatik di Semenanjung Korea kini sedang menghadapi titik tolak yang penting untuk berkembang menjadi perdamaian yang solid, atau kembali ke krisis yang genting lagi.
Disebutkan pula bahwa Korea Utara dapat melanjutkan perundingan nuklir dengan Amerika Serikat (AS), apabila Washington mengambil langkah-langkah praktis untuk menghapus kebijakannya yang bermusuhan terhadap Korea Utara secara mutlak.
Pernyataan Choe dalam sidang NAM tersebut tampaknya kembali memastikan sikap sebelumnya bahwa langkah-langkah AS untuk menjamin keamanan rezim dan melonggarkan sanksi pada negaranya harus diprioritaskan untuk melanjutkan negosiasi nuklirnya dengan AS.