Korea Utara mengedarkan film dokumenter baru yang berisi peluncuran rudal balistik jarak jauh antar-benua (ICBM), setelah kegagalan kesepakatan dalam perundingan tingkat kerja antara Korea Utara dan Amerika Serikat (AS) di Stockholm, Swedia pada akhir pekan lalu.
Televisi Sentral Korea Utara (KCTV) pada hari Rabu (9/10/19), menayangkan sebuah film dokumenter baru yang menggambarkan kinerja tentang pembangunan secara mandiri di setiap bidang yang dicapai oleh pemerintahan almarhum Pemimpin Kim Il-sung, Kim Jong-il dan juga pemerintahan Kim Jong-un saat ini.
Selain isi tentang pembangunan secara mandiri, film dokumenter berdurasi 100 menit itu juga memaparkan berbagai senjata yang telah dilakukan uji coba sejak Pemimpin Kim Jong-un berkuasa, termasuk ICBM Pukkuksong-1 dan 2, serta Hwasong-12.
Tepat setelah perundingan dengan AS berakhir, ketua delegasi Korea Utara, Kim Myong-gil telah memperingatkan bahwa segalanya tetap bergantung pada AS, tentang apakah negaranya akan kembali meluncurkan uji coba nuklir dan ICBM, atau tidak.
Dengan demikian, peluncuran ICBM yang termasuk dalam film dokumenter tersebut dianggap sebagai tekanan Pyongyang terhadap Washington untuk mendesak perubahan posisinya, sekaligus upayanya untuk terus meningkatkan kekuatan pertahanan dirinya, dengan tidak menghentikan pengembangan senjata baru.