Korea Utara dalam sebuah pernyataan atas nama Penasihat Kementerian Luar Negeri Korea Utara, Kim Kye-gwan pada hari Jumat (27/9/19), menilai tinggi pemikiran politis dan determinasi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan mengharapkan agar beliau dapat mengambil keputusan untuk memperbaiki hubungan dengan Korea Utara.

Dalam wacana itu, Kim mengatakan dirinya memahani bahwa Trump berbeda dengan mantan presiden Amerika Serikat lainnya ketika melihat cara pendekatannya terhadap Korea Utara sehingga mengharapkan Trump dapat memilih dan memutuskan hal yang bijaksana.

Selanjutnya, Kim menilai pertemuan Korea Utara dan Amerika Serikat selama ini telah menyelesaikan permusuhan mereka dan menjadi peluang bersejarah agar pemimpin kedua negara dapat mengemukakan tekad politiknya untuk perdamaian di Semenanjung Korea.

Namun Kim mengklaim bahwa prospek KTT Korea Utara dan Amerika Serikat ke depannya tidak cerah karena hal-hal yang telah disepakati pemimpin dari dua negara sebelumnya belum dilaksanakan. 

Ia memaparkan pihaknya telah memulangkan warga Amerika Serikat yang ditahan di Korea Utara dan kerangka jenazah prajuritnya, tapi Amerika Serikat kembali melakukan latihan militer gabungan dengan Korea Selatan dan memperketat sanksi terhadap Korea Utara. 

Kim bersikeras bahwa pihaknya tidak yakin dapat menemukan jalan keluar untuk hubungan Korea Utara dan Amerika Serikat, sekalipun jika Kim Jong-un dan Donald Trump menggelar konferensi tingkat tinggi ke-3.

Pasalnya, di Amerika Serikat masih ada pihak yang berpendapat bahwa Korea Utara harus menyerahkan nuklirnya terlebih dahulu dan sanksi dapat membuat Korea Utara berminat untuk berdialog dengannya.

Kim mengakhiri pernyataannya dengan mengungkapkan bahwa dirinya dan Kementerian Luar Negeri Korea Utara tetap memperhatikan gerakan Amerika Serikat ke depannya.