Peningkatan kemampuan Korea Utara dalam mengembangkan rudal dan nuklir di tengah stagnasi negosiasi denuklirisasi, membuat masyarakat Amerika Serikat (AS) menaruh keprihatinan tinggi.
Perwakilan Khusus Kebijakan terhadap Korea Utara di Kementerian Luar Negeri AS, Stephen Biegun menyatakan pada hari Jumat (6/9/19) waktu setempat, bahwa apabila Korea Utara tetap mengembangkan senjata pemusnah massal (WMD), baik AS maupun seluruh dunia tidak akan memperbolehkannya.
Ditambahkan pula, pengembangan WMD adalah tentangan terhadap norma internasional dan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.
Biegun menekankan perlunya negosiasi antara Korea Utara dan AS, serta mendesak Korea Utara untuk berdialog demi masa depan yang cerah.
Dia juga memprihatinkan kemungkinan penyebarluasan nuklir di wilayah Asia, akibat gagalnya negosiasi nuklir Korea Utara.
Sehubungan dengan protes Korea Utara terhadap latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS, peranan pasukan AS di Korea Selatan menghadapi kemungkinan mencetusnya perang di Semenanjung Korea. Apabila ancaman keamanan dihapus di Semenanjung Korea, dewan pimpinan pasukan AS pastinya akan mempertimbangkan pengalihan peran pasukan AS.