Korea Utara kembali meluncurkan dua proyektil ke Laut Timur pada hari Sabtu (10/8/19) pagi, hanya empat hari setelah peluncuran terakhir pada hari Selasa (6/8/19) lalu.
Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan menyatakan bahwa Korea Utara meluncurkan dua proyektil tersebut pada pukul 05:34 dan 05:50 waktu Korea dari Hamheung di provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara ke arah Laut Timur.
Menurut JCS, proyektil itu diperkirakan sebagai rudal balistik jarak pendek dan terbang sejauh 400 kilometer ke arah Laut Timur. Proyektil itu diketahui mencapai ketinggian 48 kilometer dan kecepatannya 6,1 mach.
Ditambahkannya, pihak militer Korea Selatan kini sedang mengawasi situasi dengan saksama untuk menanggapi kemungkinan adanya peluncuran tambahan dan mempertahankan kesiagaan.
Pihak berwenang di Korea Selatan dan Amerika Serikat sedang menganalisis rincian penembakan tersebut.
Sebelumnya, Korea Utara pernah melakukan penembakan uji coba misil jarak pendek atau peluncur roket multiple (MRL) berartileri 300mm dari provinsi Hamheung, Korea Utara ke Laut Timur.
Korea Utara mengelola pabrik misil berskala besar di provinsi Hamheung dan terdeteksi oleh satelit swasta AS pada bulan Juli lalu bahwa pabrik tersebut telah dilakukan ekspansi.
Peluncuran hari ini merupakan yang ketujuh pada tahun 2019 ini.
Peluncuran dari Korea Utara ini ditafsirkan merupakan bentuk protes terhadap latihan militer gabungan Korea Selatan dan Amerika Serikat yang dimulai pada tanggal 5 Agustus lalu.