Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Korea Utara telah meluncurkan dua proyektil jarak pendek pada hari Jumat (2/8/19) ini.
Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengatakan bahwa proyektil tersebut diluncurkan pada pukul 02:59 dan 03:23 waktu Korea, dari Yonghung, provinsi Hamgyong Selatan ke Laut Timur.
Militer Korea Selatan memperkirakan proyektil itu terbang sejauh 220 kilometer ke arah Laut Timur. Proyektil itu diketahui mencapai ketinggian 25 kilometer dan kecepatannya 6,9 mach.
Kantor Kepresidenan Korea Selatan Cheongwadae menggelar pertemuan menteri terkait dengan pimpinan Ketua Badan Keamanan Nasional Chung Eui-yong pada pagi hari ini untuk membicarakan langkah penangulangan.
Cheongwadae menjelaskan bahwa otoritas Korea Selatan dan Amerika Serikat menilai proyektil terbaru tersebut memiliki ciri khas yang sama dengan proyektil yang diluncurkan pada tanggal 31 Juli dan proyektil itu kemungkinan besar merupakan rudal balistik baru.
Cheongwadae menambahkan otoritas Korea Selatan dan Amerika Serikat dalam bentuk kerja sama tengah menganalisis proyektil tersebut dengan rinci.
Korea Utara telah tiga kali meluncurkan proyektil dalam sembilan hari terakhir, yakni hari ini, tanggal 25 dan 31 Juli lalu.
Para menteri yang menghadiri rapat di Cheongwadae mendesak Korea Utara untuk menghentikan perbuatan yang tidak bermanfaat dalam upaya untuk meredakan ketegangan militer di Semenanjung Korea.